Pesta Penyair Nusantara (PPN) bermula di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia dengan label The First Medan Poetry Gathering 2007 pada 25-29 Mei 2007, kegiatan itu kemudian dilanjutkan dengan Pesta Penyair Nusantara Kedua (PPN 2) dengan diberi label The 2nd Kediri Poetry Gathering pada 29 Jun - 3 Juli 2008 di Kota Kediri, Indonesia.
Pada tahun 2009, PENA telah diberi mandat oleh sidang PPN 2 untuk menjadi tuan rumah PPN 3. Dengan demikian sebuah organisasi penulis yang cukup terkenal di Malaysia itu yakni PENA telah mengambil tanggungjawab untuk menyelenggara PPN 3 yang bertujuan untuk mengangkat dunia perpuisian Melayu khususnya, dan Nusantara umumnya ke persada antarabangsa pada tanggal 20 -22 November 2010. Gabungan komunitas penyair dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei ini akhirnya telah membentuk panitia resmi Pesta Penyair Nusantara. PENA menjadi wakil Malaysia dalam panitia resmi ini. Persetujuan yang dicapai dalam sidang penyair di Medan ialah untuk mengadakan acara ini setiap tahun secara bergiliran.
Pada tahun 2009, PENA telah diberi mandat oleh sidang PPN 2 untuk menjadi tuan rumah PPN 3. Dengan demikian sebuah organisasi penulis yang cukup terkenal di Malaysia itu yakni PENA telah mengambil tanggungjawab untuk menyelenggara PPN 3 yang bertujuan untuk mengangkat dunia perpuisian Melayu khususnya, dan Nusantara umumnya ke persada antarabangsa pada tanggal 20 -22 November 2010. Gabungan komunitas penyair dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei ini akhirnya telah membentuk panitia resmi Pesta Penyair Nusantara. PENA menjadi wakil Malaysia dalam panitia resmi ini. Persetujuan yang dicapai dalam sidang penyair di Medan ialah untuk mengadakan acara ini setiap tahun secara bergiliran.
Lebih jauh komunitas penyair nusantara berkembang dan berlanjut dengan disertai oleh komunitas sastera dan budaya dari Brunei. Gabungan komunitas penyair dari Indonesia, Malaysia dan Brunei ini akhirnya telah menumbuhkan Panitia Resmi Pesta Penyair Nusantara. ASTERAWANI menjadi wakil Brunei dalam Panitia Resmi ini, yang pada gilirannya pelaksanaan dilaksanakan di Kota Bandar Seribegawan, Brunei Darussalam pada 26-28 Juli 2010.
Bersingungan soal puisi modern Indonesia, maka keberadaannya telah berjalan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kegairahan berpuisi ini tidak pernah putus dari generasi ke generasi. Sudah selayaknya perpuisian di Indonesia, kuhususnya di Sumatera Selatan terus tumbuh dan bergaul secara luas dan menjadi bagian dari perpuisian Indonesia, bahkan internasional. Untuk itu, salah satu yang dapat dilakukan adalah membuat pertemuan penyair internasional yang pada gilirannya dapat mendatangkan para penyair dari pel bagai negara atau bangsa ke Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang.
Berdasarkan hal itu, maka Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) akan berupaya mendatangkan para penyair dari Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand, Madagaskar, dan penyair-penyair dari daerah di Indonesia dalam kegiatan Pertemuan Penyair Nusantara V, yang dilaksanakan pada 17-20 Juli 2011 di Kota Palembang. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai keberlanjutan dari sidang PPN IV pada 28 Juli 2010 di Bandar Seribegawan, Brunei Darussalam.
Pertemuan Penyair Nusantara V ini diperuntukkan sebagai upaya membuka jalan guna berbagi dan mengapresiasikan ungkapan manusia dari keberagaman budaya, keberagaman bangsa dan etnis, serta kebaragaman ideologi. Kegiatan ini pula diharapkan merupakan jemputan persaudaraan dan kebersamaan untuk mengenal lebih dekat tradisi serta sistem sastra setiap bangsa atau negara, di situ pula tersimpan sprit bangsa dalam karya-karya puisi. Selain itu Pertemuan Penyair Nusantara V ini menjadi bagian dari program Road to Sea Games di mana Sumatera Selatan akan menjadi tuan rumah Sea Games 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar